Jumat, September 22, 2006

INFO PAKSU

Kita bersyukur untuk kebaktian bulan 13 Agustus‘ 06 yang lalu dengan jumlah Jemaat 129 orang dan kolekte sebesar Rp. 626.000,-. Bagi teman-teman yang rindu mengikuti Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) dan yang terbeban ikut pelayanan anak jalanan dapat menghubungi Sie Misi: telp ke Sekretariat PAKSU. Sesuai dengan rencana penerbitan buletin doa, maka dari seksi doa sangat mengharapkan sekali teman – teman mengirimkan topik doa ke seksi doa. Jika topik itu rahasia boleh ditulis rahasia, tapi jika tidak rahasia boleh dimasukan ke buletin. bagi yang aktif di milis dikirim via japri ke sie doa atau diisi form pada saat kebaktian. Hub Sie Doa : Milda, Reston, Rugun, Arta, Eslon, Mega & Angel. Telah dibentuk Panitia Perayaan Natal Paksu 2006 dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Agnes Hutabarat Sekretaris : Aris Simatupang Bendahara : Risna Gultom SIE ACARA - Taruli Hutagaol - Friska Napitupulu - Rita Kandi Purba - Edi Marlon C. Manik - Eferata Meliala - Erna Manurung SIE DANA - Marolop Nainggolan - Pardomuan Sihombing - Damayanti Harahap - Herti Hutapea - Marisi Simajuntak - Editha SIE PERALATAN & DOKUMENTASI - Efendy Sianturi - Hendy Pinem - Sadarina Sembiring SIE KONSUMSI - Maruli Manurung (Bob) - Dumaris Sijabat - Melva Selanjutnya akan diadakan pertemuan Panitia, Pengurus dan Jemaat pada Sabtu, 16 September 2006 pkl 16.00 wib di Sekretariat Paksu (Jl. Sutomo II NO.46 UKI, Jakarta). Topik: Menetukan tema dan sasaran serta bentuk acara. English Club diadakan pada tanggal 24 September 2006 di Sekreatriat PAKSU jam 14.00 dengan Topik : “Friendship” Hub : Karon (0813 82134233), Jerry (0817 916 7640). Akan diadakan Sermón Pengurus pada Minggu, 17 September 2006 pkl 14.00 wib di Sekretariat Paksu (Jl. Sutomo II NO.46 UKI, Jakarta). Agenda: Pembubaran Panitia Gathering, Penyusunan tema kebaktian tahun 2007, Perkembangan Pelayanan dll. Akan diadakan Reuni Alumni KMK USU 2006. Tema : United in Christ for His Glory Pada : Tgl 27, 28, 29 Desember 2006 Tempat : Gelanggang Mahasiswa dan Auditorium USU Komunitas Bonapasogit Diaspora (KBD) mengundang semua saudara/i untuk hadir dalam ibadah BONA PASOGIT. Yang diadakan : Minggu, 17 Sep 2006 Tempat : Aula Universitas Kristen Indonesia (UKI) Waktu : 16.00 WIB Pembicara : Pdt. Mangapul Sagala MTh Thema : Eksposisi Injil Yohanes

Berita Dukacita 1. Ibunda Rosmida FKM USU, pada tgl. 11 Juli 2006 dan dikebumikan tgl.14 Juli 2006 di Parapat. 2. Ayahanda k' Setia (alumni FMIPA USU) / mertua dari Bang Rizal Sianturi (alumni FMIPA USU) pada hari Minggu, 20 Agustus 2006 di Depok, dan dikebumikan hari ini, tgl 22 Agustus 2006. 3. Ayahanda dari Rony Sola Gratia Hutabarat , pada tgl. 28 Juli2006, dikebumikan tgl.29 Juli di Bekasi “ Kami dari pengurus PAKSU, menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga . Biarlah Tuhan yang terus memberikan kekuatan pada keluarga yang ditinggalkan”. Tuhan memberkati.

Sakit

Kita Berdoa untuk teman teman yang sakit segra sembuh dan beraktifitas seperti biasa 1. Tgl 17 Juli 2006 Ade Wartaty di RS UKI 2. Tgl 21 Juli Ibunda Roida di Rumah (Cawang) 3. Tgl 01 September 2006 Rince di RS Cikini 4. Tgl 31 Agustus 2006 Delima br Tambunan 5. Tgl 05 September 2006 Roida di RS Cikini

Menikah 1. Nelly Katrina Manurung SKM dengan Bambang Setiawan Ssos Pemberkatan 5 Agustus di GBI ModernLand Tangerang 2. Anita dan Cipta 5 Agustus 2006 di Gedung Pertemuan Restu 2 3. Sondang Rotua Lordissi br Lumbanbatu dengan Rony Sola Gratia Hutabarat, Pemberkatan nikah di HKBP Sudirman tgl. 5 Agustus 2006 4. Ucapan Syukur pernikahan Martahi dan Leni di perumahan Jati Jajar Pasar Rebo tgl. 5 agustus 2006. Berita Melahirkan 1. Kel. R.Purba dan Ida Saragih . Melahirkan tgl. 5 Juli 2006. Tinggal di Komp SekNeg , Jl. Palem Raya Blok A/10 Ciledug 2. Kel. Robert Panjaitan Dan K`Niren , melahirkan anak Laki-laki tgl 2 September 2006 di RS YPK
TOPIK KEBAKTIAN PAKSU
8 Oct : Katakan dengan Jujur 12 Nov : Maximize your Pontential
Tempat Kebaktian : Gereja HKBP Sudirman Jl. Setia Budi Raya No. 3 (Belakang Chase Plaza) Jakarta Selatan.

KERJA BUAT TUHAN

Dalam malam terakhir Paulus dengan para penatua di Efesus, selain menguatkan dan menasihati, Paulus kembali menekankan bahwa selama melayani bersama-sama dengan mereka dia juga bekerja sama seperti mereka. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi saja melainkan juga untuk kawan-kawan seperjalanan dan orang-orang yang lemah (Kis 20:17-38). Kerja di Zaman ModernKita semua akan menganggukkan kepala bahwa saat ini bekerja adalah salah satu bagian kehidupan terpenting. Hampir sebagian terbesar waktu yang kita miliki adalah untuk bekerja. Sehingga energi, emosi dan segenap daya upaya hampir terserap habis tercurah untuk satu kata: kerja. Bahkan mungkin ada sebagian dari kita yang termasuk golongan workaholic atau penggila kerja yang bekerja hampir 25 jam sehari dan 8 hari seminggu! Dan saya juga pernah termasuk dalam golongan ini walau sebentar….Pengalaman kolektif kita paska menyelesaikan studi adalah berhadapan dengan realitas kehidupan yang serba sulit dan keras. Persaingan yang semakin kompetitif dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit akibat kondisi perekonomian yang sangat lambat pulih semakin menegaskan betapa sulitnya memperoleh pekerjaan seperti yang kita inginkan. Memang ada sebagian kecil kita yang beruntung diterima di perusahaan besar dengan gaji besar pula. Namun sebagian terbesar kita akhirnya pasrah menerima pekerjaan yang ada demi menyambung hidup sambil terus mencari pekerjaan yang lebih baik dan dengan penghasilan yang lebih baik pula!Terutama untuk kita yang merantau di “kampung raksasa” seperti Jakarta yang keras dan kadang buas, dinamika dan perubahan sosial sangat cepat terasa. Perubahan dalam gaya hidup seperti pengaruh teknologi komunikasi, gaya berbelanja, kebutuhan hiburan dan liburan, relasi dengan tetangga dan komunitas berkumpul mempengaruhi cara pandang kita. Pluralitas dan kompleksitas kehidupan kampung Jakarta pada akhirnya juga mempengaruhi salah satu bagian terpenting hidup kita: kerja.Kerja adalah PelayananLagi-lagi kita pasti akan menganggukkan kepala bahwa kerja adalah pelayanan. Bahwa kerja adalah wujud dari kesaksian kita sebagai orang percaya. Bahwa bekerja pada dasarnya bukan lagi sekedar untuk pemenuhan diri sendiri namun untuk kemuliaan Tuhan. Bahwa bekerja adalah untuk melayani. Namun lagi-lagi kenyataan di lapangan tidak sesederhana itu. Tantangannya sering terlalu berat sehingga kita lebih sering bungkam untuk menyatakan apakah kita sedang bekerja atau “bekerja”.Waktu saya masih bekerja sebagai seorang akuntan publik saya lebih sering gamang. Kegamangan saya adalah bahwa ternyata ilmu dan keterampilan yang saya miliki termanfaatkan untuk mengakali suatu kasus atau persoalan yang bermasalah menjadi seakan-akan baik dan tidak bermasalah. Karena ketatnya persaingan bisnis maka memaksa perusahaan kami untuk lebih menuruti maunya klien sehingga saya yang dibawah juga mau tak mau turut dalam “persekutuan jahat” itu.Akumulasi dari kebiasaan kompromi-kompromi tersebut akibatnya adalah degradasi atas kecintaan kepada Tuhan dan kepedulian kepada sesama. Kebiasaan positif seperti persekutuan pribadi dan persekutuan kolektif menjadi kering dan terjauhkan. Sehingga keluhan berulang seperti: HPDT saya sudah jarang dilakukan dan si A kok beda banget waktu mahasiswa menjadi pengalaman bersama. Padahal yang seharusnya adalah bukan tekanan dan beratnya tantangan dalam pekerjaan yang melemahkan spiritualitas dan iman yang telah terbangun tapi seharusnya penggairahan spiritualitas dan persekutuan terus-menerus yang menyemangati dan menghidupkan eksistensi kita dalam pekerjaan. Spiritualitas dan persekutuan yang sejati pada akhirnya berdampak bukan hanya kepada orang lain tapi juga pada kepuasan kerja dan aktualisasi potensi sehingga kerja sebagai pelayanan lebih punya makna dan nilai.Tantangan Masa DepanBerpijak dari realitas masa kini lagi-lagi kita akan mengangguk setuju bahwa tantangan hidup masa depan akan demikian beratnya. Kebutuhan hidup semakin bertambah untuk dipenuhi sedangkan penghasilan semakin menipis dan tak pasti. Semakin banyak ketidakpastian.Kembali kepada spiritualitas sejati dan Jalan Tuhan adalah kata kuncinya. Kembali bergairah dalam persekutuan pribadi dengan Tuhan yang hidup dan bermakna dan mengasihi setiap manusia. Spiritualitas dan persekutuan yang terus tumbuh hidup akan membuat kita lebih memaknai dan mengisi setiap waktu dan kehidupan dengan berbagai hal yang lebih bermakna, meningkatkan keunggulan dan kualitas pribadi, meningkatkan disiplin, efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, menghargai waktu, etos kerja keras dan selalu beryukur. Sikap-sikap positif itu pada akhirnya juga akan membuat setiap kita dimanapun juga akan menjadi pelayan yang baik, professional dan saksi Kristus yang nyata. Kawan-kawan, bahkan Paulus telah menjadikan hidupnya sebagai teladan bahwa sebagai orang percaya kerja tidak cukup kalau hanya untuk diri sendiri tapi bahkan untuk banyak orang terutama orang-orang lemah yang sudah sepatutnya ditolong dan diberdayakan. Bahwa memang pada dasarnya kita bekerja adalah untuk Dia. (bob)

Minggu, September 10, 2006

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK

Oleh: Dr. Paul Gunadi
Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta --cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude ke pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan.
Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya. Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta.
Saya akan jelaskan apa yang saya maksud.
Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita. Saya menggunakan istilah "datang" karena sulit sekali (meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan diri mencintai seseorang. Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional turut berperan dalam proses pengemudian ini. Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan tertentu. Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu, kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya mendekatkan diri dengan orang tersebut. Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka. Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik dengan gadis atau pria itu karena kesabarannya, kebaikannya menolong kita, perhatiannyayang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas tersebut diatas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut. Misalnya, memang kita mengagumi pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang lemah lembut, memang kita mengukai orang yang rela menolong orang lain dan seterusnya. Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya.
Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan.
Namun khusus untuk pembahasan kali ini, saya membatasi lingkup cinta hanyapada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik namun sering dianggap demikian. Saya berikan contoh. Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum tentu saya cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok tinggal di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang yang rajin membersihkan dan memelihara taman (yang dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan). Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama dengan cocok. Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya. Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi saya, kurang besar(tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan suka. Pada intinya, yang saya sukai belum tentu cocok buat saya; yang cocok dengan saya belum pasti saya sukai. Sekarang kita akan melihat kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup. Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih dahulu menyukainya, dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada dirinya. Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini yang penting -- cenderung menghalau ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah terletak awal masalah. Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran. Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi bahwa rasa suka itu identik dengan kecocokan.Kita kadang berpikir atau berharap,"Saya menyukainya, berarti saya (akan) cocok dengannya." Salah besar! Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok! Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan kita.
Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan istri manusia, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam. Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok.Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kitatelah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata "cocok" dengan kata "cinta." Tuhan menginginkan yang terbaik bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita. Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia cocok denganku?
Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di AmerikaSerikat, yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta dilapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya. Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan kita! Teman-teman ini saya juga berikan sebuah doa untuk menemukan pasangan hidup yang tepat dan cocok, doa ini sangat indah semoga juga bisa memberikankesadaran bahwa semua itu akan kita kembalikan kepada Sang Empunya Kehidupan. ini saya buat dua versi yang bisa digunakan sesuai jenis kelamindan kebutuhan teman2. Jika artikel dan doa ini Anda rasa berguna...berikan kepada mereka yang membutuhkan dan yakinlah niat baik Anda pasti tidak akan pernah sia-sia... semoga bermanfaat
PRAYER FOR LIFETIME PARTNER Tuhanku, Aku berdoa untuk seorang pria/perempuan, yang akan menjadi bagian darihidupku. Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria/perempuan yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria/perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU. Wajah ganteng/cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting. Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau. Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia. Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang pria/perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang pria/perempuan yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku/ketampanan tetapi karena hatiku.
Seorang pria/perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktudan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang perempuan/pria ketika berada di sebelahnya. Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yangtidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU. Seorang pria/perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang pria/perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya. Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta : Buatlah aku menjadi seorang perempuan/pria yang dapat membuat pria/perempuan itu bangga dan bahagia. Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku. Berikanlah RohMU yang lembut sehingga kecantikanku/ ketampananku datang dariMU bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya. Berikanlah aku mataMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja. Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari. Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi. Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.
Amin